Tiapdaerah memiliki gaya, bahasa, adat yang berbeda-beda. Keragaman inilah yang sering mengantarkan wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Terutama saat diadakan perayaan adat. Tradisi turun temurun yang masih dilakukan sampai sekarang justru magnet pariwisata. Sebut saja, Malam Suro, Ngaben di Bali, dan masih banyak lagi.
PenguatanPartisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kalimantan 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan desentralisasi yang dicerminkan oleh UU 22/1999 dan dilanjutkan oleh UU 32/2004 mengandung paradigma pokok untuk mendorong tumbuhnya demokratisasi, pelayanan publik, serta partisipasi dan
MenurutJ.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. 1. Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh.
2 Lembaga kemasyarakatan atau pranata sosial. 3. Hukum bagi masyarakat pendukung kebudayaan. Masyarakat dalam konteks ini adalah masyarakat sederhana atau tradisional, sehingga hukumnyapun bukan hukum positif yang berlaku hic dan nunc (disini dan sekarang), melainkan hukum adat yang berlaku secara turun temurun.
MelkianusNino Tradisi Adat Pelala Kowa Hole Mehara, merupakan satu kebiasaan adat yang sudah turun-Turun-temurun dijalankan setiap ta ARAKSI TTU, Charly Bakker : Meminta Aparat Penegak Hukum Tindak, Mubasirnya RS.TarianAdat. Tarian adat Suku Timor memiliki keanekaragaman, hal ini dikarenakan adanya berbagai jumlah sub suku pada wilayah tersebut. Adapun jenis tarian tersebut yaitu: Tari Hopong sebagai tarian dimulainya panen; Tari Manekat sebagai tarian yang melambangkan sapaan dengan pemberian sirih pinang. RJmFFE.